Ceritanya, saya ikut komunitas Indonesia Islamic Montessori Community (IIMC) di Instagram yang dikomandoi oleh Mbak Zahra Zahira. Beliau juga memiliki sekolah dengan pendekatan Montessori di Depok, tepatnya Pondok Duta, yang bernama Akasia Islamic Preschool. Sekolah ini mengadakan school holiday program yang bertema ilmuwan Islam.
Mengapa oh mengapa saya bersemangat mendaftar program ini?
Well, sebenarnya lebih ke menjawab rasa penasaran saya tentang SID. Selama ini SID belum pernah sekolah formal. Pernahnya ya trial class yang sehari aja atau ikut playdate sesekali. Sedangkan program liburan sekolah di Akasia Islamic Preschool menawarkan agenda selama lima hari. Setiap hari diisi dengan kegiatan seru seputar science and art sambil mengenal tokoh ilmuwan Islam.
Tema yang ditawarkan Akasia menarik. Saya tuh kurang referensi urusan science apalagi dihubungkan dengan urusan agama. Saya berharap SID mendapat inspirasi dari tokoh-tokoh yang akan ia kenal selama kegiatan tersebut. Saya juga dapat sontekan dong buat ngobrolin tokoh muslim yang hebat.
Saya juga ingin SID mengenal lebih dekat Montessori beserta apparatusnya yang mihil-mihil itu. Di rumah kan terbatas (padahal ya pakai aja apa yang ada #montessoridirumah), kalau di sekolah lebih banyak pilihan learning materials yang dapat ia coba. Sekalian saya melihat mainan apa yang ia sukai. Sapa tahu ada rezeki lewat buat beli mainan itu. Aamiin.
Dan yang tak kalah penting, biayanya terjangkau (alhamdulillah invoice cair). Lima hari kegiatan hanya Rp300.000,-. Biasanya biaya segini hanya untuk satu kali playdate dengan Montessori approach, lho!
Demi alasan-alasan di atas, kami pun merantau lintas propinsi untuk belajar Montessori. Setiap pagi (dipaksa) bangun pagi dan harus siap sebelum pukul 7 untuk berangkat. Ujung-ujungnya molor dan kudu ngebut ke stasiun. Kadang juga diantar Ayah SID sambil wisata keluarga ke Depok. Hahaha.